Mubtada dan Khobar Dalam Ilmu Nahwu

Mubtada dan khobar dalam ilmu nahwu. Sahabat semua, kali ini kita akan berbicara tentang salah satu bahasan terkait dengan ilmu nahwu atau ilmu tata bahasa arab, bahasan tentang ilmu nahwu sebenarnya banyak sekali, insyaalloh pada kesempatan-kesempatan yang akan datang akan terus kami update artikel bahasa arab di blog ini mengenai ilmu nahwu.
Mubtada dan Khobar Dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Mubtada dan Khabar

Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai mubtada dan khobar, mengenai contoh-contoh mubtada dan khabar, mengenai macam-macam mubtada dan khobar dan lainnya, kita akan terlebih dulu membahas tentang pengertian atau defini dari mubtada dan defini dari khobar.

Pengertian Mubatada

Mubtada secara etimologi / bahasa artinya adalah alat untuk memulai berasal dari fi’l (ابتدأ - يبتدئ) yang artinya memulai, sedangkan menurut istilah nahwu mubtada ialah isim atau kata benda (dalam bahasa inggris disebut noun) yang biasanya berada di awal kalimat (di awal jumlah mufidah).

Biasanya mubtada ini merupakan isim makrifah (isim / kata benda yang tunjukannya sudah tentu atau jelas, lawan dari isim nakirah (isim yang belum jelas tunjukannya).

I’rab dari mubtada adalah marfu (dan tanda rafa’ yang utama adalah dhommah, tanda-tanda pengganti yaitu : wawu, nun dan lainnya yang akan kita sebutkan nanti insyaalloh pada bahasan-bahasan berikutnya).

Pengertian Khobar

Khobar menurut bahasa artinya adalah kabar atau berita, menurut istilah ilmu nahwu khabar adalah isim atau kata benda yang menerangkan keadaan dari mubtada. Dengan kata lain untuk melengkapi makna mubtada harus ada khobar yang menerangkan keadaan mubtada tersebut atau dengan kata lain juga bahwa jumlah / kalimat tertenu yang ada mubtadanya tidak akan sempurna sampai ada khobar yang menerangkan keadaan mubtada tersebut.

I’rab khabar sama dengan mubtada yaitu dii’rab marfu dengan tanda asli rafa’ yaitu dhommah dan bisa digantikan oleh tanda pengganti lainnya yitu nun, wawu dan seterusnya yang insyaalloh akan kita jelaskan pada pelajaran berikutnya.

Baca Juga :

Bersesuaian Antara Mubtada dan Khobar

Telah kami sebutkan sebelumnya bahwa mubtada tidak akan membentuk kalimat atau jumlah mufidah sampai ada khabarnya. Setelah kita mengetahui akan hal itu, hal yang lain yang penting untuk kita ketahui adalah bahwasanya harus ada kesesuaian antara mubatada dan khobar dalam hal :

- Mufrad dan jamaknya (dalam hal singular dan plural), jika mubtadanya mufrad maka khabarnya juga harus mufrad, lihat contoh yang kami berikan di bawah ini:

الموظفون نشيطون

Dibaca : al-Muwazzafuuna nasyiituuna

Artinya : pegawai itu adalah rajin

Bisa diperhatikan dalam hal ini, kata muwazzafuun adalah jama’ (jama’ mudzakkar salim) maka khabarnya juga harus jama’ dalam hal ini adalah kata nasyiituun.

Perlu diingat juga bahwa mubtada dan khobar itu banyak macamnya, untuk khobar ada beberapa macam, di antaranya ada khobar jumlah dan khobar mufrad, lihat contoh khobar mufrad dan khobar jumlah pada contoh mubtada dan khobar dari ayat al-Quran yang kami bawakan di akhir artikel ini.

- Antara mubtada dan khobar harus bersesuain dalam hal mudzakkar dan mu’annatsnya, jika mubtada mu’annats maka khobar harus mu’annats, lihat contoh mubtada dan khobar di bawah ini:

اَلصُّوْرَةُ جَمِيْلَةٌ

Dibaca : as-suratu jamiilatun

Foto itu adalah indah

Kami bawakan i’rob dari kalimat di atas:

الصورة : مبتدأ مرفوع بالضمة

جميلة : خبر المبتدأ مرفوع بالضمة

Ket:

Anda bisa perhatikan bahwa mubtada kaliamt (الصورة) adalah mu’annats maka khabarnya harus juga mu’annats maka khabarnya dalam hal ini adalah kata (جميلة).

Untuk khobar jumlah terdiri atas 3 macam: jumlah fi'liyyah, jumlah ismiyyah dan syibhul jumlah (insyaalloh pada kesempatan berikutnya akan kami jelaskan tentang 3 macam khobar ini).

Contoh-contoh mubtada dan khobar yang kami kutipkan dari ayat-ayat al-Quran:

الرجال قوامون على النساء

I’robnya :

الرجال : مبتدأ

قوامون : خبر المبتدأ مرفوع بالواو لأنه جمع مذكر سالم


الحمد لله رب العالمين

I’robnya :

الحمد : مبتدأ

لله : جار ومجرور متعلق بمحذوف تقديره كائن خبر المبتدأ


Demikian pembahasan kami tentang mubtada dan khobar dalam ilmu nahwu, semoga bisa dipahami dan jika ada pertanyaan atau sesuatu yang kurang jelas bisa anda semua tanyakan di kolom komentar di bawah artikel ini, insyaalloh semua pertanyaan akan segera kami jawab. Terima kasih.

0 Response to "Mubtada dan Khobar Dalam Ilmu Nahwu"

Post a Comment